Ekosistem Kelautan Daerah Pandeglang
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daerah Kabupaten Pandeglang secara geografis
terletak antara 6021’ – 7010’ LS dan 104048’ –
106011’ BT dengan luas 2.747 Km2.
Wilayah yang berada di Ujung Barat dari
Porpinsi Banten ini mempunyai batas
administrasi, sebagai berikut :
F Utara : Kabupaten Serang
F Selatan : Samudera
Indonesia
F Barat : Selat Sunda
F Timur : Kabupaten Lebak
Kota Pandeglang sebagai ibukota
Kabupaten Pandeglang terletak pada jarak 111 km dari Ibukota Negara (Jakarta ).
1.2. Topograpi
dan Geomorfologi
Bentuk topograpi wilayah Kabupaten Pandeglang
daerah tengah dan selatan pada umumnya merupakan dataran dengan ketinggian
gunung-gunungnya yang relatif rendah yaitu Gunung Payung (480 m), Gunung Honje
(623 m), Gunung Tilu (582 m), dan Gunung Raksa (320 m), luas wilayah ini
sekitar 85,07 % dari luas kabupaten.
Sementara daerah utara sekitar 14,93 %
dari luas kabupaten merupakan dataran tinggi karena memiliki gunung-gunung
seperti Gunung Karang (1,778 m), Gunung Pulosari (1.346 m), dan Gunung Aseupan
(1.174 m).
1.3. Iklim
Suhu udara minimum dan
maksimum yang terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang
berkisar antara 22,50C – 27,90C dengan suhu udara
rata-rata 22,90 C untuk dataran
tinggi.
Banyaknya
curah hujan berkisar antara 132 mm – 586 mm masing-masing untuk bulan Juli dan
bulan Februari, yang secara rata-rata setiap bulannya sebesar 310,25 mm.
1.4. Wilayah
Administrasi dan Pembangunan
Sedang menurut wilayah pembangunan,
wilayah Kabupaten
Pandeglang dikelompokkan atas 3
Wilayah Pembangunan (WP) yang didasarkan atas kesamaan potensi permasalahan
pembangunan di setiap kecamatan. Ketiga Wilayah Pembangunan tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Wilayah Pembangunan Pandeglang
Utara , yang meliputi Kecamatan
Pandeglang , Cadasari, Banjar, Cimanuk, Mandalawangi,
Saketi dan Kecamatan Bojong .
2.
Wilayah
Pembangunan Teluk Lada, terdiri dari Kecamatan Labuan, Pagelaran, Munjul,
Menes, Cigeulis, dan Panimbang.
3.
Wilayah
Pembangunan Pandeglang Selatan, terdiri dari Kecamatan Cimanggu, Sumur,
Cibaliung dan Cikeusik.
1.5. Luas Wilayah dan Ketinggian
Ibukota Kecamatan
Kecamatan-Kecamatan yang
berlokasi di bagian Selatan mempunyai luas wilayah antara 10.746 Ha – 54.906
Ha, yaitu Kecamatan Cimanggu, Sumur, Cibaliung, Cikeusik, Cigeulis, Panimbang,
Munjul, Bojong dan Pagelaran. Sementara di bagian Utara mempunyai luas antara
3.643 Ha – 9.857 Ha, yaitu Pandeglang dan Cadasari. Ketinggian Ibukota
Kecamatan di atas permukaan laut
berkisar antara 3 – 417 meter.
1.6. Penduduk
Kota Pandeglang sebagai
ibukota Kabupaten Pandeglang teretak pada jarak 111 km dari Ibukota Negara (Jakarta ). Jumlah penduduk
Kabupaten Pandeglang menurut catatan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
pada tahun 2007 adalah 1.124.497 orang
yang terdiri dari laki-laki 577.244 orang dan perempuan 547.257 orang dengan
laju pertumbuhan dari tahun 2005 ke 2006 sebesar 1,6 %.
Karakteristik penduduk yang bisa diamati adalah
tingginya penduduk usia anak (0 – 14 tahun) yang proporsinya sebesar 34.12%
terhadap total penduduk. Usia produktif
(15 – 64 tahun) mencapai 62.13%, akan tetapi yang bekerja secara produktif
hanya sebesar 37.05% dari total jumlah penduduk. Dari jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang
tersebut yang bergerak langsung pada sub sektor perikanan mencapai 27.678 orang atau 2.46%.
Kabupaten
Pandeglang mempunyai potensi panjang pantai 230 km dengan luas daratan
274.689,91 Ha termasuk 13 buah pulau dan satu pulau terluar yaitu pulau
Deli. Selain itu mempunyai 18 sungai
yaitu 14 buah yang bermuara pada selat
sunda dan 4 sungai bermuara ke Samudera
Hindia . Kabupaten Pandegang
memiliki potensi sumber daya Kelautan dan Perikanan yang berlimpah yang belum
dimanfaatkan secara optimal bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sektor Kelautan dan
Perikanan dapat menjadi unggulan dalam pembangunan di Kabupaten Pandeglang
karena :
1.
Potensi besar
dan beragam, terdiri dari potensi komoditas primer seperti ikan dan biota
lainnya, komoditas sekunder seperti indusri olahan perikanan dan pariwisata.
- Potensi daya saing
yang cukup tinggi dan dapat dikembangkan menjadi komoditas unggulan, baik
sebagai sumber pangan maupun input produk industri.
- Memiliki
keterkaitan ( backward dan forward linkage ) yang sangat tinggi dan kuat
terhadap perkembangan sector-sektor lainnya seperti perdagangan, industri,
pariwisata dan lainnya.
- Tingkat
pengembalian dan keuntungan investasi dalam kegiatan ekonomi kelautan dan
periknanan relatif tinggi.
Dalam rangka menggali potensi Kelautan dan Perikanan yang ada di Kabupaten
Pandeglang , Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pandeglang mempunyai Visi, Misi dan Tupoksi sebagai
berikut :
VISI
Melalui pemanfaatan dan pendayagunaan sumber
daya alam Kelautan dan Perikanan secara rasional yang berwawasan agribisnis,
mewujudkan bidang Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu andalan Kabupaten Pandeglang
di tahun 2010.
MISI
1.
Peningkatan
kesejahteraan masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat pesisir
lainnya serta peningkatan kesehatan dan kercerdasan masyarakat melalui peningkatan konsumsi ikan.
2.
Peningkatan
peran sektor Kelautan dan Perikanan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Pandeglang.
3.
Peningkatan
dan pemeliharaan daya dukung serta kualitas sumber daya Kelautan dan Perikanan
TUGAS POKOK
1.
Menyelenggarakan
pembinaan teknis operasional dibidang
Kelautan dan Perikanan yang meliputi eksplorasi dan ekpliotasi,
konservasi, bina usaha, sarana dan prasarana berdasarkan kebijakan Bupati Kabupaten Pandeglang .
2.
Menyelenggarakan
teknis fungsional dibidang Kelautan dan Perikanan, sarana dan prasarana
berdasarkan kebijakan Bupati Kabupaten Pandeglang.
3.
Menyelenggarakan
pelayanan teknis administrasi ketatausahaan
FUNGSI
1.
Perumusan kebijakan teknis dibidang Kelautan dan
Perikanan
2.
Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum
3.
Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis di bidang
Kelautan dan Perikanan.
4.
Pengelolaan
urusan ketatausahaan dinas .
1.7
Maksud dan Tujuan
Maksud
disusunnya buku saku ini adalah memberikan gambaran potensi Kelautan dan Perikanan
yang ada di Kabupaten
Pandeglang serta cara-cara menggali potensi tersebut.
Tujuannya
adalah untuk menyamakan sudut pandang dan meningkatkan motivasi dalam
pengelolaan potensi Kelautan dan Perikanan yang ada di Kabupaten
Pandeglang , dalam rangka daya saing di Propinsi Banten .
BAB II
POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN
2.1 Potensi
Sumber Daya Alam (SDA)
Kegiatan pembangunan Kelautan dan Perikanan di
Kabupaten Pandeglang diarahkan pada pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya Kelautan dan Perikanan secara optimal dan rasional
yang berwawasan agribisnis dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan dan hati-hati serta lestari.
Sumber daya alam Kelautan dan Perikanan di Kabupaten
Pandeglang cukup potensial, baik potensi penangkapan ikan di laut maupun
perikanan budidaya ikan di kolam, sawah ataupun tambak. Berikut potensi dari
kelautan dan perikanan :
Tabel
1. Potensi Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pandeglang dan Pemanfaatannya Tahun 2007 berdasarkan cabang usaha
No.
|
Potensi
|
Pemanfaatan
|
|
1.
|
92.917,2
Ton
|
29.592,3
Ton
|
|
2.
|
Kolam
|
1.000
Ha
|
323
Ha
|
3.
|
Sawah
|
15.000
Ha
|
4.085
Ha
|
4.
|
Tambak
|
3.404,5
Ha
|
293
Ha.
|
5.
|
Karamba
|
500
Unit
|
200
Unit
|
6.
|
Kolam Air Deras
|
150
Unit
|
|
7.
|
550
Unit
|
292
Unit
|
2.1.1
Potensi SDA Kelautan
Besarnya potensi kelautan Kabupaten
Pandeglang dapat dilihat dari luasnya wilayah perairan dan panjang pantai,
yaitu sebagi berikut :
Tabel 2. Kecamatan Pantai dan
Panjang Pantai
No.
|
Nama
Kecamatan Pantai
|
Panjang
(Km)
|
Ket.
|
1.
|
17 KM
|
||
2.
|
Pagelaran
|
11 KM
|
|
3.
|
Panimbang
|
32 KM
|
|
4.
|
Cigeulis
|
12 KM
|
|
5.
|
Cikeusik
|
14 KM
|
|
6.
|
Sumur
|
24 KM
|
|
7.
|
Cibaliung
|
10 KM
|
|
8.
|
Cimanggu
|
20 KM
|
|
9.
|
90 KM
|
Non
Kecamatan
|
|
Jumlah
|
230
KM
|
Sedangkan nama-nama Desa
pantai adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Desa Pantai di Kabupaten Pandeglang
No
|
Nama
Desa Pantai
|
Panjang
(Km)
|
I.
|
Kecamatan
Labuan
|
17 KM
|
1
|
Sukanegara
|
|
2
|
Sukarame
|
|
3
|
Sukajadi
|
|
4
|
Carita
|
|
5
|
||
6
|
Pejamben
|
|
7
|
Caringin
|
|
8
|
Teluk
|
|
9
|
Cigondang
|
|
10
|
Margasana
|
|
B.
|
Kecamatan Pagelaran
|
11 KM
|
1
|
Margagiri
|
|
2
|
Tegal Papak
|
|
3
|
Cibungur
|
|
4
|
Sidamukti
|
|
C.
|
Kecamatan Panimbang
|
32 KM
|
1
|
Panimbang Jaya
|
|
2
|
Mekarsari
|
|
3
|
Citeureup
|
|
4
|
Tanjung Jaya
|
|
D.
|
Kecamatan Cigeulis
|
12 KM
|
1
|
Banyuasih
|
12 KM
|
E.
|
Kecamatan Sumur
|
24 KM
|
1
|
Sumber Jaya
|
|
2
|
Kertajaya
|
|
3
|
Kertamukti
|
|
4
|
Tunggal Jaya
|
|
5
|
Cogorondong
|
|
6
|
Tamanjaya
|
|
7
|
Ujung Jaya
|
|
F.
|
Kecamatan Cibaliung
|
10 KM
|
1
|
Citeluk
|
|
2
|
Sindang Kerta
|
|
3
|
Kiara Jangkung
|
|
4
|
Kutakarang
|
|
G.
|
Kecamatan Cikeusik
|
14 KM
|
1
|
Tanjungan
|
|
2
|
Cikiruh Wetan
|
|
H.
|
Kecamatan Cimanggu
|
20 KM
|
1
|
Rancapinang
|
Kecamatan dan Desa pantai tersebut di atas berhadapan dengan laut :
a.
|
: 124 Km
|
||
b. Menghadap Selat Sunda
|
: 106 Km
|
||
Selanjutnya banyaknya pulau-pulau yang ada di Kabupaten Pandeglang
adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Pulau-pulau di Kabupaten Pandeglang dan Luasnya
No.
|
Nama Pulau
|
Lokasi
|
Luas (Ha)
|
Keterangan
|
|
Desa
|
Kecamatan
|
||||
1
|
Pulau Peucang
|
Sumur
|
500
|
Hutan Lindung
|
|
2
|
Pulau Panaitan
|
Sumur
|
1,080
|
Hutan Lindung
|
|
3
|
Pulau Handeuleum
|
Sumur
|
60
|
Hutan Lindung
|
|
4
|
Pulau Boboko
|
Sumur
|
9
|
Hutan Lindung
|
|
5
|
Pulau Pamagangan
|
Sumur
|
9
|
Hutan Lindung
|
|
6
|
Pulau Mangir
|
Sumur
|
15
|
||
7
|
Pulau Oar
|
Sumur
|
11
|
||
8
|
Pulau Sumur
|
Sumur
|
12
|
||
9
|
Pulau Umang
|
Cimanggu
|
10
|
||
10
|
Pulau Liwungan
|
Panimbang
|
50
|
||
11
|
Pulau Popole
|
12
|
|||
12
|
Pulau Deli
|
Cimanggu
|
950
|
Penangkar Kera
|
|
13
|
Pulau Tinjil
|
Cibaliung
|
590
|
Penangkar Kera
|
Berdasarkan potensi wilayah perairan laut
dan panjang pantai di Kabupaten
Pandeglang , potensi produksi perikanan laut berdasar
jenis komoditas dapt dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5. Potensi Perikanan Berdasarkan Jenis Komoditas
NO.
|
JENIS
KOMODITAS
|
PERAIRAN
UTARA
|
PERAIRAN
SELATAN
|
|
1
|
PELAGIS
|
18,363.50
|
38,603.62
|
|
2
|
DEMERSAL
|
13,897.67
|
16,413.68
|
|
3
|
TUNA
|
-
|
491.06
|
|
4
|
CAKALANG
|
-
|
234.68
|
|
5
|
IKAN KARANG
|
1,107.52
|
320.45
|
|
6
|
UDANG
|
1,822.07
|
1,006.75
|
|
7
|
RUMPUT LAUT
|
535.90
|
120.30
|
|
JUMLAH
|
35,726.66
|
57,190.54
|
||
JUMLAH
TOTAL
|
92,917.20
|
|||
Sedangkan nama-nama jenis ikan yang ada di wilayah perairan laut di Kabupaten Pandeglang
adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Jenis dan Nama Ikan di wilayah Perairan Laut
Kabupaten Pandeglang
NO.
|
JENIS
PERIKANAN LAUT
|
NAMA JENIS IKAN, UDANG
DAN RUMPUT LAUT
|
|
I
|
PELAGIS BESAR
|
Cakalang, Tuna (Albakora, Layaran, Mata Belo,
Mata besar, Madidihang)
|
|
PELAGIS KECIL
|
Tongkol, Tenggiri, Kembung, Tembang, Layang,
Lemuru, Japuh, Selar Bentong,
|
||
Selar, Tetengkek,
Kuwe/Gerong, Teri, Terubuk, Ikan Terbang/Torani, Sunglir,
|
|||
Belanak, Golok-golok, Julung-julung,
|
|||
II
|
DEMERSAL
|
Pari, Kuro, Petek, Kurisi, Biji Nangka/Kuniran,
Swangi/Rajagantang, Beloso/Jolod,
|
|
Gulamah/Tigawaja, Cucut, Gerot-gerot, Manyung,
Bawal Putih, Ikan Lidah,
|
|||
Ikan Sebelah, Nomei.
|
|||
III
|
IKAN KARANG
|
Ekor Kuning/Pisang-pisang,
Kerapu, Lencam, Bambangan, Kakap, Baronang,
|
|
IV
|
RUMPUT LAUT
|
Kades (Geledium R), Ramukasang (Gucheuma
Sp), Lubukasang (Gracilaria Lich),
|
|
Agar-agar besar (Eucheuma
Edule), Agar-agar Mayang (Glacilaria Con),
|
|||
Bulung Sutra (Hyp)
|
|||
V
|
UDANG
|
Bago/Windu, Putih/Jrebung, Dogol, Udang Batu,
Lobster/Barong dsb.
|
|
VI
|
LAINNYA
|
Gurita, Kerang Darah, Remis, Simping, Tiram,
Penyu, Tripang, Ubur-ubur,
|
|
Rajungan dsb.
|
Untuk memanfaatkan sumber daya kelautan tersebut diatas, armada dan alat
tangkap penangkapan yang ada diwilayah Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :
Tabel 7. Potensi Sarana Perikanan Tangkap
Tahun
|
Perahu tanpa Motor
|
Motor Tempel
|
Kapal Motor
(GT)
|
Jumlah Total
|
||||||
Jukung
|
Kecil
|
Sedang
|
Besar
|
0-5
|
5-10
|
10-20
|
||||
2003
|
73
|
75
|
-
|
-
|
121
|
398
|
75
|
-
|
742
|
|
2004
|
79
|
77
|
-
|
-
|
115
|
422
|
84
|
-
|
777
|
|
2005
|
79
|
77
|
-
|
-
|
115
|
422
|
84
|
-
|
777
|
|
2006
|
70
|
72
|
-
|
-
|
112
|
322
|
75
|
-
|
651
|
|
2007
|
73
|
70
|
-
|
-
|
110
|
328
|
78
|
-
|
659
|
|
Tabel 8. Potensi Alat Penangkapan
Ikan
Alat Tangkap
|
TAHUN
|
||||
2003
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
|
Payang
|
78
|
80
|
78
|
72
|
70
|
Dogol
|
52
|
62
|
61
|
50
|
50
|
Arad
|
137
|
143
|
176
|
130
|
135
|
Pukat Pantai
|
27
|
28
|
34
|
25
|
18
|
Purse Seine
|
33
|
32
|
32
|
30
|
25
|
Gill Net
|
74
|
75
|
78
|
72
|
78
|
Jaring Rampus
|
63
|
61
|
102
|
95
|
98
|
Jaring Klitik
|
22
|
22
|
22
|
20
|
18
|
Bagan Tancap
|
200
|
201
|
203
|
200
|
198
|
Bagan Rakit
|
151
|
156
|
152
|
150
|
158
|
Pancing
|
111
|
111
|
212
|
110
|
128
|
Gorek
|
35
|
35
|
42
|
32
|
35
|
Serok
|
25
|
25
|
25
|
20
|
-
|
Jumlah
|
1008
|
1031
|
1217
|
1006
|
1011
|
2.1.2
Potensi Perairan
Pesisir
1. Ekosistem
Mangrove
Mangrove
merupakan salah satu ekosistem tropis yang penting dan khas di kawasan
pesisir. Keberadaan eosistem di kawasan
pesisir secara ekologi berfungsi sebagai perangkap sediment, pelindung pantai
dari badai dan pengikisan air laut ( abrasi ), sebagai tempat asuhan dan tempat
mencari makan bagi berbagai jenis biota
laut. Secara ekonomis mangrove dapat
dimanfaatkan sebagai lahan tambak ikan maupun udang, lobster, sumber bahan baku
kertas dan arang, sumber nutrient bagi ekosistem lainnya seperti padang lamun.
Jenis
yang ada di wilayah Panimbang jaya adalah jenis Rhizophora spp, Avicenia spp,
Sonneratia spp dan Bruggurierra spp
2. Ekosistem Lamun
Lamun
( seagrass) adalah tumbuhan berbunga ( Angiopermae ) yang tumbuh dan berkembang
biak di lingkungan perairan pesisir mulai dari daerah pasang surut sampai
kedalaman 40 meter. Untuk wilayah
panimbang jaya ditemukan disekitar pesisir dengan penyebaran yang tidak merata
disepanjang pantai pasang surut dengan kedalaman 0 – 3 meter dengan kondisi 85 % hidup di daerah pasir berlumpur
dengan warna substrat putih keabu-abuan dan tidak pekat.
3.
Ekosistem Terumbu Karang
Karang Gundul
merupakan komunal karang yang paling luas
dengan luas 1.5 Ha dan
memiliki keanekaragaman karang yang cukup indah dan banyak. Selain daerah Cipanon yang memiliki karang
gundul, daerah lainnya adalah wilayah Pulau Badul yang akan dijadikan wilayah
konservasi terumbu karang
Tabel 9.
Potensi Terumbu Karang dan Padang Lamun.
No
|
Kecamatan
|
Derah Terumbu Karang
|
Luas (Ha)
|
Daerah Padang Lamun
|
Keterangan
|
1
|
Labuan
|
Karang Kabua
|
50
|
Karang Kabua
Pulau Popole
|
Sekeliling blok Karang Kabua + 2 Ha, radius + 1000 meter
Sekeliling Pulau Popole + 12 Ha, radius +
1000 m
|
2
|
Pagelaran
|
Muara Bama
|
35
|
-
|
-
|
3
|
Sukaresmi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
Panimbang
|
Citeureup
Haliwungan
Tanjung Lesung
Batu Hideng
|
25
47
85
120
|
-
Pulau Liwungan
Karang Gundul
Kelapa Koneng
|
-
Sekeliling Pulau Liwungan + 50 Ha, radius
+ 1000 m
Sekeliling blok Karang Gundul + 2 Ha
Sepanjang pantai 7 km selebar + 3 mil laut
|
5
|
Cigeulis
|
Camara
|
80
|
Camara
|
Sepanjang pantai 5 km selebar + 2 mil laut
|
6
|
Sumur
|
Kramat Mukti
Cihonje
Tunggal Jaya
Cigorondong
Taman Jaya
Ujung Jaya
Pulau Badul
|
65
50
75
160
275
75
3
|
Kramat Mukti
Cihonje
Tunggak Jaya
Cigorondong
Taman Jaya
Ujung Jaya
Pulau Badul
|
Sepanjang pantai 2 km selebar + 2 mil laut
Sepanjang pantai 3 km selebar + 3 mil laut
Sepanjang pantai 2 km selebar + 3 mil
laut
Sepanjang pantai 3 km selebar + 3 mil laut
Sepanjang pantai 4 km selebar + 3 mil laut
Sepanjang pantai 3 km selebar + 3 mil laut
Sekeliling Pulau Badul 3 Ha selebar 1000 m
|
2.1.3
Potensi SDA Perikanan Air Tawar /Payau
Potensi sumber daya alam perikanan di Kabupaten Pandeglang cukup
besar yang dapat digali dan dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan
sumber-sumber Pendapatan
Asli Daerah
serta meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat, khususnya pembudidaya ikan
yang berusaha pada subsektor budidaya air tawar, payau dan budidaya laut.
Penggalian potensi tersebut diarahkan guna
mengeksploitasi sumber daya alam perikanan dengan pengelolaan yang arif dan
bijaksana dan berwawasan lingkungan. Besarnya potensi sumber daya alam perikanan
menurut cabang usaha di Kabupaten
Pandeglang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 10. Potensi Perikanan Budidaya berdasarkan cabang
usaha
No.
|
Cabang
Usaha
|
Potensi
|
|
I.
|
Budidaya Air Tawar :
|
||
a.
|
Kolam
|
700 Ha
|
|
b.
|
Sawah
|
4.000 Ha
|
|
c.
|
Karamba
|
500 Unit
|
|
d.
|
Running Water
|
150 Unit
|
|
e.
|
Jaring Apung
|
150 Unit
|
|
II.
|
Budidaya Payau :
|
||
a.
b.
|
Tambak
KJA Budidaya
Bandeng
|
3404,5 Ha
300 Unit
|
|
III.
|
Budidaya Laut :
|
||
a.
|
KJA Budidaya Laut
|
100 Unit
|
|
b.
|
Kerang Hijau
|
500 Unit
|
|
c.
|
Rumput Laut
|
150 Ha
|
|
d.
|
Kerang Darah
|
100 Ha
|
|
IV.
|
Sungai
|
835 Km
|
|
V.
|
Danau/Waduk/Situ
|
60 Ha
|
Pemanfaatan sumber daya alam perikanan
tersebut diatas didukung oleh banyaknya sungai yang mengalir di Kabupaten
Pandeglang, yaitu dengan 18 aliran sungai yang mempunyai panjang total 835 Km
terbagi menjadi 6 (enam) Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu : DAS
Ciujung, DAS Cidano, DAS Cibungur, DAS Ciliman, DAS Cimandiri dan DAS Cikeruh.
Tabel 11. Aliran Sungai di Kabupaten Pandeglang
No.
|
Sumber potensial
|
Kecamatan
|
Debit (L/dt)
|
1.
|
Sungai Cisiih
|
Cimanggu
|
45
|
2.
|
Sungai Cibaliung
|
Cibaliung
|
25
|
3
|
Sungai Cikeusik
|
Cikeusik
|
225
|
4
|
Sungai Cireureuheun
|
Cigeulis
|
45
|
5
|
Sungai Ciliman
|
Munjul
|
1800
|
6
|
Sungai Cilemer
|
Bojong
|
105
|
7
|
Sungai Cibungur
|
Pagelaran
|
25
|
8
|
Sungai Cibama
|
Labuan
|
100
|
9
|
Sungai Cilembu
|
Cimanuk
|
60
|
10
|
Sungai Cicamara
|
Sumur
|
-
|
11
|
Sungai Cicarita
|
Labuan
|
-
|
12
|
Sungai Cidano
|
-
|
|
13
|
Sungai Cihonje
|
-
|
|
14
|
Sungai Cijaralang
|
-
|
|
15
|
Sungai Cilabuan
|
Labuan
|
-
|
16
|
Sungai Cicumaga
|
-
|
|
17
|
Sungai Cihonje
|
-
|
|
18
|
Sungai Ciseukeut
|
-
|
Selain potensi sungai, Kabupaten Pandeglang
juga mempunyai potensi waduk, situ dan danau yang luasnya mencapai 50 Ha
dan beberapa diantaranya sangat
potensial untuk pengembangan budidaya di kolam jaring apung (KJA) seperti Situ
Cikeudal dan Situ Gonggong di kecamatan Cikeudal, begitu juga situ-situ yang
berada di kecamatan Cibaliung dan Cikeusik.
Tabel 12. Waduk/Situ/Danau
di Kabupaten Pandeglang
NO
|
NAMA WADUK/SITU/DANAU
|
LOKASI
|
LUAS (Ha)
|
1.
|
Mulya
|
Banjar
|
0.5
|
2.
|
Cicanggong
|
Cimanuk
|
0.5
|
3.
|
Cibeuteung Peurih
|
Saketi
|
0.4
|
4.
|
Cibeureum
|
Saketi
|
2
|
5.
|
Ciandur
|
Saketi
|
3
|
6.
|
Cikempong
|
Menes
|
2
|
7.
|
Kadu Payung
|
Menes
|
0.4
|
8.
|
Gede
|
Menes
|
2
|
9.
|
Parongpong
|
Menes
|
0.5
|
10.
|
Jami
|
Menes
|
1.5
|
11.
|
Alaswangi
|
Menes
|
4.5
|
12.
|
Cigambar
|
Menes
|
5
|
13.
|
Cikeudal
|
Ckeudal
|
12
|
14.
|
Gonggong
|
Cikeudal
|
2
|
15.
|
Cukang Sadang
|
Pagelaran
|
1
|
16.
|
Cihaji
|
Munjul
|
2.6
|
17.
|
Bendung Cibaliung
|
Cikeusik
|
5
|
18.
|
Ciloncang
|
Cikeusik
|
0.02
|
19.
|
Embung
|
Babakan Cibaliung
|
0.02
|
20.
|
Embung
|
Cijengkol
|
0.02
|
21.
|
Embung
|
Cijas iCibaliung
|
0.02
|
22.
|
Ciheucit
|
Bendung Cibaliung
|
0.5
|
23.
|
Rorah Haur
|
Cigeulis
|
0.5
|
24.
|
Karang Bolong
|
Cigeulis
|
1
|
25.
|
Sadang
|
Cibaliung
|
0.2
|
26.
|
Batu Hideung
|
Cibaliung
|
3
|
Tabel 13. Mata Air di
Kabupaten Pandeglang
No
|
Nama Mata Air
|
Kecamatan
|
Debit (L/d)
|
Ketinggian
|
1
|
Cicening
|
Jiput
|
102
|
60
|
2
|
Panyaguan
|
Menes
|
172
|
125
|
3
|
Citaman
|
Saketi
|
477
|
175
|
4
|
Cimajeu
|
Cimanuk
|
127
|
225
|
5
|
Cikoromoy
|
Cimanuk
|
452
|
320
|
6
|
Cibulakan
|
Cimanuk
|
252
|
320
|
7
|
Cipanian
|
Mandalawangi
|
199
|
199
|
8
|
Curungkuda
|
Mandalawangi
|
132
|
132
|
Tabel 14. Luas Kolam Ikan Air Tawar di Kabupaten Pandeglang
KECAMATAN
|
Luas Pokok (Ha)
|
|
1.
|
Sumur
|
-
|
2.
|
Cimanggu
|
-
|
3.
|
Cibaliung
|
10.00
|
4.
|
Cikeusik
|
-
|
5.
|
Cigeulis
|
5.00
|
6.
|
Panimbang
|
-
|
7.
|
Munjul
|
8.00
|
8.
|
Angsana *
|
-
|
9.
|
Picung *
|
-
|
10.
|
Bojong
|
10.00
|
11.
|
Saketi
|
23.00
|
12.
|
Pagelaran
|
-
|
13.
|
14.20
|
|
14.
|
Jiput
|
20.00
|
15.
|
Menes
|
25.00
|
16.
|
Mandalawangi
|
35.00
|
17.
|
Cimanuk
|
62.00
|
18.
|
Cipeucang
*
|
-
|
19.
|
Banjar
|
45.80
|
20.
|
Kaduhejo
*
|
-
|
21.
|
Pandeglang
|
32.00
|
22.
|
Cadasari
|
30.00
|
Jumlah
|
320.00
|
Tabel 15. Luas Tambak di Kabupaten Pandeglang
KECAMATAN
|
Luas
Pokok (Ha)
|
Luas
Tanam (Ha)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
|
1
|
Sumur
|
-
|
-
|
2
|
Cimanggu
|
-
|
-
|
3
|
Cibaliung
|
-
|
-
|
4
|
Cikeusik
|
79.00
|
158.00
|
5
|
Cigeulis
|
-
|
-
|
6
|
Panimbang
|
95.00
|
190.00
|
7
|
Munjul
|
-
|
-
|
8
|
Angsana *
|
-
|
-
|
9
|
Picung *
|
-
|
-
|
10
|
Bojong
|
-
|
-
|
11
|
Saketi
|
-
|
-
|
12
|
Pagelaran
|
99.00
|
198.00
|
13
|
18.00
|
36.00
|
|
14
|
Jiput
|
-
|
-
|
15
|
Menes
|
-
|
-
|
16
|
Mandalawangi
|
-
|
-
|
17
|
Cimanuk
|
-
|
-
|
18
|
Cipeucang *
|
-
|
-
|
19
|
Banjar
|
-
|
-
|
20
|
Kaduhejo *
|
-
|
-
|
21
|
Pandeglang
|
-
|
-
|
22
|
Cadasari
|
-
|
-
|
Kabupaten Pandeglang
|
291.00
|
582.00
|
2.2. Potensi Sumber Daya Manusia
Penduduk di Kabupaten Pandeglang
menurut catatan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang pada tahun 2006
sebanyak 1.010.731 jiwa yang terdiri
dari laki-laki 515.504 jiwa dan perempuan 495.227 jiwa. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP )
tahun 2007 sebanyak 842 jiwa dengan
jumlah Rumah Tangga Buruh Perikanan (RTBP) sebanyak 4.249 jiwa.
Tabel 16. Potensi RTP
dan RTBP pada Perikanan Tangkap
Tahun
|
RTP Pemilik
|
RTBP
|
Jumlah
|
||
Tetap
|
Sambilan
|
Pendatang
|
|||
2003
|
843
|
3654
|
215
|
396
|
5108
|
2004
|
855
|
3951
|
226
|
495
|
5527
|
2005
|
855
|
3864
|
256
|
402
|
5377
|
2006
|
840
|
3645
|
212
|
357
|
5054
|
2007
|
842
|
3668
|
223
|
358
|
5091
|
Tabel 17. Potensi Rumah Tangga Perikanan (RTP) dan Rumah Tangga Buruh perikanan ( RTBP) pada Perikanan Budidaya
TAHUN
|
KOLAM
|
SAWAH
|
KARAMBA
|
JAPUNG
|
Tambak
Tradisional
|
|||||
RTP
|
RTBP
|
RTP
|
RTBP
|
RTP
|
RTBP
|
RTP
|
RTBP
|
RTP
|
RTBP
|
|
2003
|
4,065
|
3,680
|
7,515
|
5,025
|
200
|
200
|
3
|
6
|
96
|
192
|
2004
|
4,080
|
3,690
|
7,525
|
5,040
|
200
|
200
|
3
|
6
|
98
|
196
|
2005
|
4,080
|
3,690
|
7,525
|
5,040
|
200
|
200
|
3
|
6
|
98
|
196
|
2006
|
4,050
|
3,650
|
7,511
|
5,020
|
150
|
180
|
3
|
6
|
96
|
194
|
2007
|
4,052
|
3,660
|
7,511
|
5,020
|
-
|
-
|
3
|
6
|
96
|
194
|
Dari jumlah RTP dan RTBP
tersebut diatas, selain sifat usahanya perorangan, ada pula usaha dalam
bentuk kelompok pembudidaya, yang jumlahnya mencapai lebih kurang 250 kelompok
dengan beragam komoditas perikanan budidaya, mulai dari pembenih sampai
pembesar, dan sebagian telah mendapat bantuan dari pemerintah, baik dalam
bentuk bantuan sarana dan prasarana budidaya maupun dalam bentuk penguatan
modal.
Tabel 18. Rumah Tangga Perikanan dan Rumah Tangga Buruh Perikanan.
NO
|
CABANG USAHA
|
RTP
|
RTBP
|
JUMLAH
|
1.
|
Penangkapan
|
972
|
5.632
|
6.604
|
2.
|
Kolam
|
4.065
|
3.670
|
7.735
|
3.
|
Sawah
|
7.510
|
5.015
|
12.525
|
4.
|
Tambak Tradisional
|
96
|
192
|
288
|
5.
|
Tambak Intensif
|
4
|
-
|
4
|
6.
|
Karamba
|
200
|
200
|
400
|
7.
|
Japung
|
3
|
6
|
9
|
8.
|
Sungai
|
520
|
-
|
520
|
9.
|
Situ
|
115
|
-
|
115
|
Jumlah
|
13.478
|
14.709
|
28.187
|
Dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan penyuluhan
bagi para petani ikan dan nelayan, penyuluhan dilakukan melalui
kelompok-kelompok yang terdapat di masing-masing kecamatan.
Tabel 19. Kelompok Pembudidaya dan Nelayan
NO
|
KECAMATAN
|
ANGGOTA
|
KELOMPOK
|
1.
|
Pandeglang
|
224
|
15
|
2.
|
Cadasari
|
458
|
14
|
3.
|
Banjar
|
162
|
14
|
4.
|
Cimanuk
|
270
|
13
|
5.
|
Mandalawangi
|
390
|
14
|
6.
|
Saketi
|
245
|
10
|
7.
|
Pagelaran
|
210
|
|
8.
|
Panimbang
|
350
|
|
9.
|
Jiput
|
87
|
3
|
10.
|
384
|
||
11.
|
Menes
|
96
|
5
|
12.
|
Sumur
|
||
Jumlah
|
2.876
|
88
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih